Kawasan Gunung Arjuno, Ungkap Perbedaan Karakter Pemadaman Api

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyebut dua kawasan gunung yang mengalami kebakaran, Klik Here yakni Gunung Bromo dan Arjuno memiliki karakteristik yang berbeda. Tingkat ada masalah didalam sistem pemadamannya pun berbeda. 

“Kalau di Arjuno itu semestinya memandang keadaan lebih mudah di Bromo, gara-gara langsung tersedia penanganan dari TNBTS,” ucap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto, Rabu pagi (13/9/2023).

Gatot menambahkan, sekiranya secara tinggi gunung pada Gunung Arjuno-Welirang bersama dengan kawasan Gunung Bromo, masih curam di Arjuno. Apalagi di kawasan Gunung Arjuno-Welirang mobilitas distribusi air juga sulit.

Masih bisa di sini, kalau di sana tidak bisa ada masalah gara-gara medannya. Di sini tersedia jalannya, cuma sumbernya ngambil agak jauh,” tuturnya.

Tampak pada pantauan hingga Selasa malam (12/9/2023) api masih belum. Bahkan Info yang dikumpulkan api merambat hingga kawasan Pasuruan. Kencangnya angin dianggap kuat mengakibatkan api berkesinambungan meluas.

Sebagai informasi, dua kawasan gunung di Jawa Timur terbakar. Kebakaran melanda kawasan Gunung Arjuno dan Gunung Bromo – Semeru. Setidaknya tersedia ratusan ribuan lahan yang terbakar di dua kawasan gunung tersebut.

Di kawasan Gunung Arjuno sekiranya api pertama kali keluar di Curah Sriti, Bukit Lincing, hingga Bukit Budug Asu, yang masuk Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Sabtu dini hari (26/8/2023). Petugas kombinasi pun langsung bergerak jalankan pemadaman. Tetapi susahnya medan, halangan angin kencang, dan keringnya di lokasi kebakaran mengakibatkan kebakaran merambat hingga ke kawasan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Total tersedia sebanyak lebih tidak cukup 4.800 hektar lahan yang terbakar di Gunung Arjuno-Welirang. Lahan yang terbakar terdiri dari ilalang, semak belukar, alang-alang, dan pohon cemara gunung. Sementara di Gunung Bromo Semeru, kebakaran sempat melanda Oro-oro Ombo pada 18 Agustus 2023 lalu. Kebakaran apalagi sempat merambat hingga kawasan Blok Pusing Tenda, mendekati Kabupaten Malang. Tetapi api berhasil dipadamkan oleh personel kombinasi dibantu warga kira-kira pada 26 Agustus 2023.

Namun api ulang keluar justru dari sisi Kabupaten Malang tepatnya sisi Blok Bantengan, Savana Bukit Teletubbies pada Selasa (29/8/2023) kira-kira pukul 23.30 WIB.

Sulitnya medan di kemiringan hingga 70 derajat juga mengakibatkan pemadaman kesulitan. Akibatnya api konsisten merambat hingga ke lokasi Blok Jantur di Bukit 29 atau Wisata B29.

Api diperparah bersama dengan ada aktivitas wisatawan yang menyalakan flare pas sesi pemotretan prewedding di Savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo. Kobaran api yang sempat padam kelanjutannya ulang membesar.

Akibat dua kebakaran di gunung itu aktivitas pendakian di Gunung Arjuno ditutup keseluruhan semua pintu masuk.

Sedangkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) penutupan akses pintu masuk dijalankan dari lokasi Jemplang, Coban Trisula, yang berada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dan lokasi Senduro, Lumajang, dari empat pintu masuk

Diketahui pengelolaan dan penanggung jawabnya juga berbeda. Kawasan Gunung Arjuno-Welirang yang dikelola oleh UPT Taman rimba Raya (Tahura) Raden Soerjo dari Dinas Kehutanan Jatim.

Sedangkan di Gunung Bromo Tengger Semeru, merupakan tanggungjawab langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di bawah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru